Ikan gurami termasuk dalam familia Labyrinthici, yaitu ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan berupa insang tambahan (labyrinth). Adanya alat tersebut menguntungkan ikan gurami, pada air dengan kandungan oksigen minimum dengan kepadatan tinggi dapat hidup dengan baik.
Pada ikan gurami dewasa, lebar badannya hamper dua kali panjang kepala. Pada usia muda kepalanya lancip dan setelah tua menjadi dempak. Gurami memiliki sirip punggung berjari-jari keras 12-13 buah dan jari-jari lemah 19-21 buah. Sirip dada 2 buah, terletak disisi kiri dan kanan dengan jumlah jari-jari lemah 13-14 buah dan sepasang sirip perutnya yang mempunyai keras 1 buah dan jari-jari lemah 5 buah mengalami perubahan menjadi sepasang benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Letak garis rusuk menyilang di bagian bawah sirip punggung ; jumlah sisik pada garis rusuk 30-33 buah.
Warna ikan gurami ada yang hitam, putih kemerah-merahan, tetapi keduanya memiliki warna bagian punggung lebih gelap dari pada warna bagian perut seperti lazimnya ikan air tawar lainnya. Tetapi warna tidak mutlak demikian, tergantung dari keadaan lingkungan, terutama warna tanah atau tempat air hidupnya.
Pada awal pertumbuhannya, gurami jantan pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan dengan gurami betina. Tapi justru sebaliknya. Pertumbuhan gurami jantan cenderung memanjang dan melebar sehingga bentuk tubuhnya tampak lebih pipih, sementara yang betina tumbuh menebal sehingga kelihatan lebih gemuk.
Kalau sudah dewasa, setelah mencapai umur kurang lebih 2 tahun di alam bebas, gurami akan memijah menjelang musim kemarau (keenem; hitungan musim jawa). Pada kolam pemijahan, gurami dapat memijah sepanjang tahun. Tingkat keberhasilan pemijahan paling tinggi adalah pada setiap akhir musim penghujan. Cara memijahnya ialah dengan cara membuat sarang.
Telur gurami cukup besar, berwarna kuning atau kuning kecoklat-coklatan. Jumlah telur bervariasi antara 2000-3000 butir atau ada yang sampai 10000 butir, tergantung ukuran dan umur induk gurami yang berpijah.
Larvanya mengapung di permukaan air. Bagian perut larva menjulang ke atas menempel pada substrat atau tumbuhan-tumbuhan air lain. Untuk ini larva menggunakan semacam alat perekat yang terdapat pada kepalanya. Tetapi dengan perkembangan pertumbuhan, larva kembali hidup normal seperti larva-larva ikan pada umumnya yaitu berenang bebas dalam air.