MAKANAN IKAN GURAMI

Sebagaimana mahluk hidup lainnya, semua jenis ikan memerlukan makan yang baik dan teratur sebagai sumber energi dalam aktivitas hidupnya. Dilihat dari makanan dan kebiasaan makannya (foods and feeding habits), gurami termasuk jenis ikan herbivora, yaiut jenis ikan pemakan tumbuh-tumbuhan. Sifat ini terlihat dari anatominya, terutama ususnya yang cukup panjang. Enzim yang dikeluarkan melalui kelenjar-kelenjar dalam ususnya mempunyai fungsi sebagai pencerna unsur-unsur makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Jenis makanan ikan gurami berkorelasi dengan umurnya. Setiap fase pertumbuhan, jenis makanannya berbeda. Larva yang baru menetas memakan cadangan makanan berupa kuning telur yang menempel pada bagian perut larva. Selama 5-7 hari sisa-sisa kuning telur ini cukup memberikan sumber energi. Setelah itu ikan memakan tumbuh-tumbuhan kecil berupa phytoplankton. Pada umur 1 bulan, gurami kecil sudah memakan plankton, yaitu tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kecil yang hidup melayang-layang dalam air. Pada umur 2 bulan ke atas, gurami sudah milai memakan makanan kesukaannya, yaitu tumbuh-tumbuhan air atau memakan bahan organik yang mengendap di dasar kolam.
Makanan dan kebiasaan makan ikan berubah sesuai keadaan lingkungan hidupnya. Dalam lingkungan yang berbeda, ikan lebih tergantung atau lebih berkorelasi dengan ketersediaan makanannya. Oleh karena itu dalam sistem pemeliharaan secara intensif, gurami lebih suka diberikan makanan tambahan berupa pellet.
Jumlah makanan yang diperlukan oleh setiap ikan tergantung dari umur dan ukurannya. Ikan-ikan kecil mempunyai tingkat metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan yang lebih besar, maka ikan-ikan kecil membutuhkan jumlah makanan yang relatif lebih banyak. Dari hasil pengamatan jarang sekali ditemukan isi perut ikan kecil dalam keadaan kosong. Hal ini menunjukkan bahwa ikan kecil lebih sering makan.
Suatu pengalaman menunjukkan bahwa antara kualitas makanan dengan tingkat kelangsungan hidup (survival rate) dan pertumbuhan ikan terdapat huhbungan erat. Ketersediaan makanan yang cukup, baik dalam jumlah maupun kualitas, akan mempertinggi tingkat kelangsungan hidup dan mempercepat pertumbuhan ikan.

SIFAT DAN CIRI KHAS IKAN GURAMI (Osphronemus gourami Lacapede)

Ikan gurami termasuk dalam familia Labyrinthici, yaitu ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan berupa insang tambahan (labyrinth). Adanya alat tersebut menguntungkan ikan gurami, pada air dengan kandungan oksigen minimum dengan kepadatan tinggi dapat hidup dengan baik.
Pada ikan gurami dewasa, lebar badannya hamper dua kali panjang kepala. Pada usia muda kepalanya lancip dan setelah tua menjadi dempak. Gurami memiliki sirip punggung berjari-jari keras 12-13 buah dan jari-jari lemah 19-21 buah. Sirip dada 2 buah, terletak disisi kiri dan kanan dengan jumlah jari-jari lemah 13-14 buah dan sepasang sirip perutnya yang mempunyai keras 1 buah dan jari-jari lemah 5 buah mengalami perubahan menjadi sepasang benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Letak garis rusuk menyilang di bagian bawah sirip punggung ; jumlah sisik pada garis rusuk 30-33 buah.

Warna ikan gurami ada yang hitam, putih kemerah-merahan, tetapi keduanya memiliki warna bagian punggung lebih gelap dari pada warna bagian perut seperti lazimnya ikan air tawar lainnya. Tetapi warna tidak mutlak demikian, tergantung dari keadaan lingkungan, terutama warna tanah atau tempat air hidupnya.
Pada awal pertumbuhannya, gurami jantan pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan dengan gurami betina. Tapi justru sebaliknya. Pertumbuhan gurami jantan cenderung memanjang dan melebar sehingga bentuk tubuhnya tampak lebih pipih, sementara yang betina tumbuh menebal sehingga kelihatan lebih gemuk.
Kalau sudah dewasa, setelah mencapai umur kurang lebih 2 tahun di alam bebas, gurami akan memijah menjelang musim kemarau (keenem; hitungan musim jawa). Pada kolam pemijahan, gurami dapat memijah sepanjang tahun. Tingkat keberhasilan pemijahan paling tinggi adalah pada setiap akhir musim penghujan. Cara memijahnya ialah dengan cara membuat sarang.
Telur gurami cukup besar, berwarna kuning atau kuning kecoklat-coklatan. Jumlah telur bervariasi antara 2000-3000 butir atau ada yang sampai 10000 butir, tergantung ukuran dan umur induk gurami yang berpijah.
Larvanya mengapung di permukaan air. Bagian perut larva menjulang ke atas menempel pada substrat atau tumbuhan-tumbuhan air lain. Untuk ini larva menggunakan semacam alat perekat yang terdapat pada kepalanya. Tetapi dengan perkembangan pertumbuhan, larva kembali hidup normal seperti larva-larva ikan pada umumnya yaitu berenang bebas dalam air.